Cedera paling sering yang dialami ketika berolahraga mungkin adalah
otot terkilir. Bahasa medisnya disebut juga dengan sprain dan strain.
Sprain = teregangnya ligamen (jaringan ikat/penghubung yg kuat) sehingga menimbulkan robekan parsial/sebagian.
Strain = teregangnya otot dan tendon (jaringan ikat/penghubungan yg kuat yg menghubungkan otot dengan tulang)
Sprain = teregangnya ligamen (jaringan ikat/penghubung yg kuat) sehingga menimbulkan robekan parsial/sebagian.
Strain = teregangnya otot dan tendon (jaringan ikat/penghubungan yg kuat yg menghubungkan otot dengan tulang)
Terkilir paling sering terjadi pada ankle/pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan ruas2 jari.
Secara umum, gejalanya adalah nyeri, bengkak, kulit tampak kemerahan, dan tentunya akan mengganggu fungsi bagian yang terkena.
Secara umum, gejalanya adalah nyeri, bengkak, kulit tampak kemerahan, dan tentunya akan mengganggu fungsi bagian yang terkena.
Apa yang harus dilakukan pertama kali/pertolongan pertama?
Prinsip terapinya adalah RICE:
R = rest/istirahat. Segera berhenti melakukan segala aktivitas,
pepatah “no pain no gain” yang dianut beberapa olahragawan tidak dapat
dibenarkan dalam kasus ini. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg
terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen
yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula
dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
I = ice. Ingat, es bukan kompres hangat!!! saat cedera baru
berlangsung, akan terjadi robekan pembuluh darah yang berakibat
keluarnya “isi” pembuluh darah tersebut ke jaringan sekitar nya sehingga
bengkak, pembuluh darah sekitar tempat cedera juga akan melebar
(dilatasi) sebagai respon peradangan. Pemberian kompres dingin/es akan
“menyempitkan” pembuluh darah yg melebar sehingga mengurangi bengkak.
Kompres dingin bisa dilakukan 1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20
menit karena justru kan mengganggu sirkulasi darah.
Sebaliknya, saat cedera sudah kronik, tanda2 peradangan seperti bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat bisa dilakukan
Sebaliknya, saat cedera sudah kronik, tanda2 peradangan seperti bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat bisa dilakukan
C = compression. Kompres/penekanan pada bagian cedera, bisa dilakukan
dengan perban/dibalut. Jangan terlalu erat, tujuannya untuk mengurangi
pembengkakan.
E = elevation. Jika ankle kaki yg terkilir, sering2 istirahat dengan
kaki diangkat, dengan diganjal. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.
Pemberian obat anti sakit dan anti radang bisa diberikan atas petunjuk dokter.
Bagaimana dengan pijat/urut tradisional??
Secara medis, ini sangat tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau robekan ligamen yang lebih besar. Manipulasi/memijat bagian yg cedera akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan “menutup” (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Prinsip RICE adalah prinsip utama yang sudah menjadi gold standard/prinsip penanganan utama untuk terkilir di belahan dunia manapun, terutama untuk olahragawan2.
Secara medis, ini sangat tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau robekan ligamen yang lebih besar. Manipulasi/memijat bagian yg cedera akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan “menutup” (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Prinsip RICE adalah prinsip utama yang sudah menjadi gold standard/prinsip penanganan utama untuk terkilir di belahan dunia manapun, terutama untuk olahragawan2.
Apabila anda adalah seseorang yang benar2 mencintai olahraga (atlit), tindakan “agresif” kadang perlu dilakukan.
Rontgen hanya bisa melihat adanya cedera penyerta seperti fraktur/retak/patah tulang, tapi tidak bisa melihat cedera/robekan pada ligamen. Untuk melihat ligamen dengan baik, harus dilakukan MRI.
Rontgen hanya bisa melihat adanya cedera penyerta seperti fraktur/retak/patah tulang, tapi tidak bisa melihat cedera/robekan pada ligamen. Untuk melihat ligamen dengan baik, harus dilakukan MRI.
Untuk pemilihan obat anti nyeri dan radang, memang ada
beberapa kontroversi, karena proses peradangan yang terjadi merupakan
mekanisme alami tubuh untuk “sembuh”. Dengan mengkonsumsi obat anti
nyeri dan anti radang, maka mekanisme ini akan dihilangkan dan akibatnya
penyembuhan akan tertunda.
Beberapa jurnal kedokteran olahraga dari American Journal of Sports
Medicine telah mengungkap bahwa ternyata kekuatiran tersebut tidak
beralasan, karena obat anti nyeri dan anti radang dapat membantu pasien
untuk segera kembali menggunakan bagian tubuh yang cedera,
sehingga dapat mengurangi bengkak/edema. Hanya saja, patut diketahui
bahwa tidak semua anti nyeri memiliki efek yang baik. Anti nyeri yang
disarankan untuk dikonsumsi tanpa memiliki efek samping yang buruk untuk
penyembuhan cedera ligamen antara lain adalah piroxicam, meloxicam, dan
ibuprofen. Golongan anti nyeri yang tidak memiliki efek samping
terhadap lambung (cox-2 selective inhibitor) seperti celecoxib sangat
tidak dianjurkan, karena telah terindikasi dapat menghambat penyembuhan
ligamen.
Sumber : http://everythingaboutortho.wordpress.com/
Sumber : http://everythingaboutortho.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar