4.04.2012

Jaga Kesehatan di musim Pancaroba

Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh.
Masa pancaroba biasa ditandai dengan tingginya frekuensi badai, hujan sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif meningkat.

Sebagai orang tua, Anda harus lebih berhati-hati menjaga kesehatan anak saat musim pancaroba melanda. Peralihan musim terjadi pada Maret hingga Oktober. Di saat itulah, penyebaran virus fulu singapura meningkat.

Argi, seorang bocah kelas I SD, tampak ceria. Ia baru saja pulih dari flu singapura yang menimpanya beberapa waktu lalu.

Argi mengaku merasakan sakit di dalam mulut. Ia sulit makan. Bahkan ia susah menelan bubur hingga akhirnya muntah.

Purnamasari, nenek korban, membenarkan penyakit yang diderita cucunya itu. Ia melihat lidah Sang Cucu berwarna merah. Semula ia mengira Argi menderita sariawan. Tapi Argi tak kunjung sembuh. Purnamasari lantas membawa cucunya itu ke dokter. Alangkah kagetnya Purnamasari saat dokter menyatakan Argi menderita flu singapura.

Di dunia kedokteran, flu singapura dikenal sebagai penyakit kaki tangan mulut (KTM). Infeksi diakibatkan entero virus korsake enambelasi.

Menurut Dokter Widodo Judarwanto, penyebaran virus cukup cepat pada peralihan musim. Peningkatan jumlah pasien pun cukup tinggi.

Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Dokter Marius Widjajarta memaparkan gejala flu singapura itu seperti batuk, pilek, dan suhu tubuh tinggi. Tapi dokter perlu cermat mendiagnosa apakah benar gangguan itu akibat flu singapura atau bukan.

Dinas Kesehatan Jakarta mendata jumlah penderita pasien flu singapura sepanjang tahun 2011 yakni lima orang di Jakarta pusat, 12 orang di Jakarta Utara, 12 orang di Jakarta Barat, 15 orang di Jakarta Selatan, dan 40 orang di Jakarta Timur. Pada 2012, ada 11 pasien penderita flu singapura.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dokter Dien Emmawati, mengatakan penyakit muncul pada usia anak-anak TK hingga siswa kelas 2 SD. Ia meminta pihak sekolah memberikan izin pada siswa yang menderita flu singapura. Sehingga rantai penularan dapat diputus. Intinya, kata Dien, pola hidup bersih sangat penting untuk menangkal penyakit tersebut.(RRN)

Sumber : http://www.metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar